Thursday, April 8, 2010
JAGALAH HATI...
Lima Perkara Perosak Hati
www.iLuvislam.com
dihantar oleh : aLjaNNaH_firDaus
editor : almusafirq8
Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rosak, rosak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerosakan adalah perlu dan wajib.
Tentang perosak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan teman (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'
1. Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam paparan kehidupan, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Oleh sebab itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat kerana salah pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).
Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah.
2. Larut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang tiada tujuan hidup. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang tak bertujuan. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi Sallallahu alaihi wasallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
3. Bergantung kepada selain Allah
Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)
"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)
Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:
"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)
Terkadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
4. Makanan
Makanan perosak ada dua macam. Pertama , merosak kerana zat/materinya, dan ia terbahagi menjadi dua macam. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, sama ada kerana paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua , merosak kerana melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan melampaui batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan kerananya ia mudah mengikuti komando syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Banyak tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rezeki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Oleh itu, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar lapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Sallallahu 'alaihi wa sallam .
LAYAKKAH AKU MENDAPATKAN DIA......
Diatas Sejadah Cinta
www.iluvislam.com
Dihantar oleh: aminatulkhadija
Editor: RosNiza Abdullah
Aku mengenali iluvislam.com hampir lima bulan yang lalu oleh seorang kenalanku yang sering kali mengikuti ruangan ini.
Saat pertama kali aku melihat isi kandungannya, aku tertarik namun kesibukan kuliah dan masa yang senantiasa mengejarku membuatkan aku leka untuk mendekati ruangan ini. Namun hatiku telah terdetik untuk menulis kisah hidupku pada masa lalu. Ianya bukan untuk kepentingan diri sendiri apatah lagi hendak memalukan sesiapa tapi cukuplah dijadikan sebagai pengajaran hidup kepada hamba Allah yang berada di luar sana.
Satu perkara lagi, dorongan mama telah menguatkan lagi semangatku untuk menulis sedikit sebanyak tentang perjalanan hidupku yang penuh dengan noda seterusnya mudah-mudahan ianya akan memberi iktibar kepada insan lain, insyaAllah.
Aku dibesarkan dalam keluarga yang berada telah menyebabkan aku leka. Aku terlalu hanyut dengan duniaku sehinggalah aku telah melupakan perintah Allah. Tambahan pula, aku merupakan anak bongsu daripada lima beradik dan kesemuanya belajar di luar negara. Dalam keluargaku hanya terdapat seorang saja perempuan iaitu kakakku manakala empat lagi merupakan kaum adam.
Aku mempunyai saudara kembar lelaki yang sekarang sedang belajar di Russia dalam bidang perubatan manakala dua lagi abangku telah bergelar doktor. Kakakku seorang engineer manakala mama dan papa merupakan specialist doctor.
Alhamdullilah, Allah juga telah mengurniakan nikmatnya kepadaku dengan memberi kecerdasan dalam bidang akademik dan disaat aku menulis luahan ini, aku sebenarnya berada di bumi anbia’ (Jordan). Walaupun bidang perubatan bukan cita-citaku namun aku akur dengan impian mama dan papa untuk melihat anak bongsunya bergelar seorang doktor walaupun pada hakikatnya cita-citaku ingin bergelar seorang pilot.
Sebagai seorang anak bongsu aku diberi segala kemewahan hatta dari segi wang ringgit atau harta benda. Percaya atau tidak, seawal umurku 17 tahun aku dah mempunyai kereta waja milikku sendiri, hasil penat lelah berusaha dalam menempuh SPM dan ianya merupakan hadiah daripada papa sebagai ganjaran untuk anak-anaknya yang berjaya dalam akademik.
Namun, semua itu telah membuatkan diriku hanyut dan lalai akan tanggungjawabku kepada Allah. Tambahan pula, hobiku yang suka berlumba kereta secara haram dan minat yang mendalam dalam equestrian telah memberi peluang kepadaku untuk bergaul dengan semua jenis lapisan masyarakat.
Papa dan mama tidak kisah dengan kehidupanku yang terlalu sosial tapi apa yang penting pelajaran mesti diutamakan. Lagipun, aku jarang sekali pulang ke rumah memandangkan aku bersekolah berasrama penuh dan tatkala aku pulang ke rumah aku akan menghabiskan masaku dengan lepak dan berlumba kereta.
Kadang-kadang, aku tidak balik ke rumah langsung kerana bagi aku, rumah hanya tempat tinggalku sementara lagipun mama dan papa menyewa di tempat lain memandangkan jarak perjalanan ke tempat kerja terlalu jauh. Ini menyebabkan hanya aku dan orang gaji sahaja yang tinggal melainkan Abang Longku yang akan pulang seminggu sekali.
Dipendekkan cerita, aku berkenalan dengan seorang perempuan. Cantik orangnya dan aku percaya setiap mata yang memandangnya akan berusaha untuk mendapatkannya untuk dijadikan teman tidur. Tetapi tidak bagi aku, pada mulanya aku tidak layan perempuan ini kerana bagi aku perempuan terlalu murah harga dirinya. Hanya dengan sejumlah wang mereka sanggup menggadai maruah mereka lagipun aku dibesarkan dalam sebuah keluarga yang professional dan dihormati malahan papaku merupakan seorang hamba Allah yang berpangkat Dato’.
Namun akhirnya aku kalah dengan sifatnya yang sentiasa menarik perhatianku dan sentiasa mengekori aku kemana sahaja aku pergi serta ditambah pula dengan sifatnya yang suka menggoda. Mungkin kerana latar belakang keluarga dan penampilanku yang membuatkan diriku sentiasa menjadi perhatian perempuan.
Setelah seminggu berkenalan, akhirnya kami tidur bersama. Semua perkara kami lakukan kecuali seks kerana sebagai seorang lelaki, aku tidak sesekali melakukan hubungan itu dengan seorang perempuan yang aku tidak cinta apatah lagi perempuan liar macam dia. Kadang-kadang hampir dua minggu perempuan itu tidur bersama aku.
Hari demi hari aku semakin hanyut bersama-sama perempuan itu dan buat pertama kalinya aku telah menjejakkan kakiku ke pusat hiburan dan di situlah juga aku telah mengambil arak. Hatta sebelum ini aku tidak pernah terfikir untuk menjejakkan kaki ke tempat sebegitu apatah lagi untuk menjamah air haram. Begitulah besarnya pengaruh seorang Hawa kepada seorang Adam.
Duitku banyak ku habiskan untuk perempuan itu sampaikan kadang-kadang memcecah tiga ribu ringgit apabila kami keluar bersama untuk membeli-belah. Langit tidak selalunya cerah, Allah telah memperlihatkan kekuasaanNYA kepadaku. Sewaktu aku dan keluarga sedang membeli –belah untuk membuat persiapan untukku ke matrikulasi, aku telah terserempak dengan perempuan tadi yang sedang berkepit dengan seorang lelaki yang layak dipanggil ayahnya. Aku tidak dapat menahan perasaan geramku lantas ku menampar perempuan itu di hadapan lelaki tadi. Mama dan papa terkejut tapi aku tak menitiskan setitik pun air mataku kerana perempuan tersebut malah aku bangga dapat melepaskan perempuan sial itu.
Kini kehidupanku di matrikulasi telah bermula. Biarpun pada mulanya berat untuk aku melangkah ke tempat ini namun aku akur akan kehendak mama dan papa. Sebenarnya, sebelum ini aku mendapat tawaran belajar dalam bidang perubatan di united kingdom dan Russia tapi aku terpaksa menolak hanya kerana kehendak keluarga. Abang kembarku telah lama berangkat ke luar negara. Keputusan mama telah banyak mengecewakan aku. Aku ditempatkan di bawah program satu tahun dan demi mama juga aku terpaksa mengambil sains hayat di matrikulasi.
Masa berlalu terlalu pantas, sedar atau tidak, dua hari lagi pelajar-pelajar Program Dua Tahun (PDT) akan mendaftarkan diri. Aku tidak tahu kenapa aku tertunggu-tunggu saat itu. Hari dan waktu telah pun tiba, aku ditugaskan untuk menguruskan hal-hal pendaftaran pelajar-pelajar berkenaan. Letih hanya Allah sahaja yang tahu namun aku seronok melakukannya. Sewaktu aku sedang menguruskan seorang pelajar, aku terpandang akan seorang pelajar perempuan ni, manis orangnya dan sentiasa tersenyum, dan yang paling aku suka sifatnya yang lemah lembut. Entah kenapa hatiku berdebar apabila aku terpandang wajah dia.
Namun, aku tetap dengan egoku. Dari dulu lagi, aku memang tidak berminat dengan perempuan yang berkulit hitam manis. Namun sebagai lelaki aku tidak dapat menipu diriku sendiri, rupa-rupanya aku sudah terjatuh cinta kepada pelajar perempuan tadi. Sampaikan satu tahap aku terfikir kenapa aku terlalu berdebar bila melihat wajahnya dan kenapa aku menjadi tidak tentu arah bila aku melihat dirinya.
Isi hatiku aku luahkan kepada kawan sebilikku. Kami dah nekad untuk mengenakan perempuan itu, di satu kedai dalam kawasan matrikulasi kawanku telah menegur perempuan tadi. Nak tahu apa reaksi perempuan itu? Dia hanya terkebil-kebil lalu kawanku memperkenalkan dirinya tetapi perempuan itu hanya berdiam diri, memandang tepat ke wajah kawanku itu. Barulah kawanku tahu yang rupanya perempuan itu bisu.
Kawanku bergegas pulang ke bilik kami sambil ketawa dan berkata: "oi Tg Mohd Yusuf Hafizi, kau punyelah handsome, anak orang kaya, pandai dan muka Chinese look tiba-tiba terjatuh cinta kat perempuan bisu dah ke pulak? Tak ada perempuan lain ke dalam dunia ni kau nak buat makwe?"
Aku terkejut akan penjelasan kawanku tadi. Sebenarnya mamaku merupakan seorang mualaf dan kesemua adik-beradikku kelihatan seperti Chinese. Namun jauh disudut hatiku, aku ingin mengenali dan akan menerima dirinya seadanya kerana aku terlalu cintakan dia. Hari demi hari aku sering mengekori dia tanpa dia sedar, sehinggalah aku terserempak denganya di perpustaan dan untuk kali pertamanya air mataku menitis apabila aku terpandang dirinya menggunakan bahasa isyarat apabila bercakap. Hancur hatiku hanya Allah saja yang tahu.
Bermula dari saat itu, perwatakan ku mula berubah dari terlalu sosial kepada lebih berdiam diri. Kehadiran perempuan ini telah mengganggu hidupku. Dalam diam sudah hampir sebulan aku mengekori perempuan ini. Takdir telah menentukan segala-galanya apabila buat kali pertamanya aku bertentang mata dengan dia sewaktu di pejabat Hal Ehwal Pelajar. Tambahan pula, tujuan kami ke sana sama iaitu ingin mendapatkan tandatangan untuk keluar daripada matrikulasi.
Namun, pada waktu itu dia terpaksa menghadiri kelas lantas ku hulurkan bantuanku untuk menolongnya mendapatkan tandatangan. Tanpa sepatah kata, dia terus menghulurkan borang miliknya sambil tersenyum. Sebelum dia keluar daripada pejabat tersebut, aku telah meminta nombor telefonnya dan bermula pada saat inilah aku mengetahui bahawa si dia sebenarnya tidak bisu.
Aku bersyukur ke hadrat Allah. Keesokan paginya, kakak dan abangku telah tiba di matrikulasi untuk membawa ku pulang. Sedih hati hanya Allah saja yang tahu. Namun, jauh didalam hatiku yang aku akan sentiasa akan mengingati perempuan ini sampai ke akhir hayatku. Dia tiba dari asrama dengan berbaju kurung dan bertudung labuh. Sungguh tenang hatiku melihat perwatakan dan penampilannya dan pada waktu itulah aku teringat akan kebesaran Allah.
Sejujurnya aku sendiri tidak sedar sejak bila aku mula menyukai perempuan yang bertudung litup apatah lagi berbaju kurung. Dia telah menciptakan seorang lelaki untuk seorang perempuan dan seorang laki-laki yang baik untuk seorang perempuan yang baik sahaja.
Sesuaikah aku dengannya? Dulu aku seorang yang sosial, minum arak, tidur bersama perempuan dan tidak pernah menunaikan tanggungjawabku sebagai seorang muslim, persoalannya layakkah aku dengannya?
Aku perkenalkan dia kepada kakak dan abangku, kakak hanya tersenyum manis saja. Sebenarnya dari dulu lagi aku telah memberitahu kakak akan hal ini. Kini, aku sedang membuat persiapan untuk pergi ke Jordan. Perasaan aku bercelaru antara rindu dan sayangkan perempuan tu. Kadang-kadang aku rasa aku ni dah gila, mana mungkin perempuan yang aku tak pernah kenal dan tidak pernah bercakap boleh mengambil hatiku? Mama dan papa mula bertanya akan kehadiran perempuan itu dalam hidupku. Aku hanya tersenyum sebab aku tidak tahu nak bagitahu apa mengenai perempuan itu.
Allah telah menentukan segalanya, rupa-rupanya dia adalah kawan sepupu aku sewaktu berada di matrikulasi. Gembira hatiku hanya Allah saja yang mengetahui. Hari demi hari berlalu, aku telah meluahkan isi hatiku kepadanya dan dia terima dengan hati yang terbuka. Tapi kami tidak couple kerana baginya antara aku dan dia tidak sekufu. Pada mulanya aku tidak memberitahu latar belakang keluarga dan aku tapi mama telah memberitahu si dia akan kisah silamku. Menurut mama, muslimah itu hanya menangis sewaktu mendengar pengakuan jujur daripada mama. Tapi alhamdullillah muslimah itu telah dapat menerima diriku seadanya. Sampai ke saat aku menulis luahan ini, (05/11/09) hubungan yang terjalin hampir mencecah tiga tahun. Insya Allah bulan lima tahun depan (2010), dia akan menamatkan pengajiannya di UDM dan aku pula insyaAllah akan menghabiskan pengajianku dalam bidang perubatan dalam masa tiga tahun lagi.
Perhubungan kami sudah diketahui keluarga. Cuma antara kami masih ada penghalangnya. Untukmu wahai muslimahku, aku tidak akan sesekali melupakanmu walaupun sesaat kerana setiap kata-katamu telah menyedarkanku akan kebesaran dan tanggungjawab kita sebagai hambaNya. Allah telah mengurniakan kamu kepadaku agar menyedarkan diriku yang dulunya terlalu hanyut akan keseronokkan dunia. Sejak aku mengenali dirimu aku aku telah belajar bagaimana cara untuk solat, aku telah belajar berpuasa dan satu lagi kenangan manis yang aku tidak akan lupakan apabila dirimu memujukku untuk mendalami kalam Allah iaitu sesuatu yang telah lama aku tinggalkan dan selama itu juga aku tidak pernah sentuh kalam itu.
Alhamdulillah pada saat ni aku telah berjaya menghabiskan 14 juzuk al-Quran hanya tinggal 16 juzuk saja lagi untuk khatam. Hadirnya dirimu telah membawa nur Islam yang selama ini aku dan keluarga tercari-cari di dalam gelap. Seperkara lagi wahai muslimahku, namamu bukan sahaja berada didalam hatiku tetapi didalam hati seluruh ahli keluargaku. Wahai muslimahku, samada kau percaya atau tidak, kakakku sekarang telah memakai tudung setelah pertama kali melihat dirimu. Setiap kali solat aku tidak pernah lupa untuk berdoa kepada Allah agar disatukan hatimu dengan hatiku pada suatu hari nanti.
Alhamdulillah, baru-baru ini aku telah mengerjakan umrahku buat kali pertama dalam hidupku bersama-sama keluarga. Di hadapan kaabah aku berdoa sambil menangis kepada Allah agar menghadiahkan dirimu untukku. Terima kasih ya Allah kerana mengurniakan salah satu daripada kekuasaan Engkau kepadaku yang telah membawa sinar baru dalam kehidupan kami yang selama ini masih tercari-cari akan redhaMu.
Buat muslimah yang berada di luar sana, hargailah dirimu seadanya. Sesungguhnya segala pintu kebaikan dan keburukan berada di tanganmu. Kamu berupaya mengubah kaum adam daripada negatif kepada positif malah lebih dari itu lagi. Seorang lelaki tidak memandangmu hanya kerana kecantikanmu walaupun kadang-kadang kaum adam tertarik memandangnya tetapi suburilah akan dirimu dengan sifat ketakwaan dan kelembutan yang bertempat dan jangan sesekali engkau mencampakkan dirimu kelembah hina, walaupun untuk sesaat kerana sebaik-baik perhiasan di dunia adalah wanita solehah.
*DIAMBIL DARI iluvislam
Subscribe to:
Posts (Atom)